The Ultimate Guide To Arista Montana: Sentuhan Magis Andy Utama
The Ultimate Guide To Arista Montana: Sentuhan Magis Andy Utama
Blog Article
Apalagi konsep pajak ke penguasa kerajaan di Jawa dl bikin orang jadi tak berani untuk memberontak. Para petani dipaksa menjadi buruh untuk mengurus lahan milik para bupati. Jika melawan akan dibunuh. Lalu, ada juga keluarganya diambil paksa menjadi budak.
Saat teknologi energi terbarukan semakin matang, kita berada pada pintu gerbang revolusi industri yang tidak hanya berfokus pada produktivitas, tetapi juga memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan.
Energi terbarukan tidak hanya menjadi sumber daya, tetapi juga pendorong utama inovasi teknologi. Perkembangan baterai yang lebih efisien, pengembangan teknologi penyimpanan energi, dan peningkatan efisiensi panel surya menandai langkah-langkah besar dalam mengejar masa depan yang lebih hijau.
52). Sepertinya tidak ada persoalan mutakhir kemasyarakatan di negeri ini yang tidak pernah lepas dari ranah sejarah saat ditangani Ong. Achdian dengan amat baik mengemukakan topik-topik hangat yang dilontarkan Ong, atau sebaliknya penjelasan Ong atas pertanyaan Achdian mengenai isu tertentu yang mengusik benak keduanya, misalnya, tentang persoalan Tionghoa atau peristiwa 1965.
Dengan pertanian organik, kita bisa menghasilkan makanan yang sehat dan bergizi tanpa merusak lingkungan. Ini cara kita menjaga bumi agar tetap lestari untuk generasi mendatang.
Diskusi juga membahas potensi pertanian Dairi kaitannya dengan visi kabupaten Dairi Agri-Unggul. Kita ingin melihat apa sebenarnya kerangka besar agri unggul ini dan sudah sejauh mana visi itu mendorong produktifitas dan kesejahteraan petani di Dairi.
Tanpa penggunaan pestisida sintetis, pertanian organik dapat lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Ini mengharuskan petani organik untuk mengembangkan strategi pengendalian hama yang efektif.
Minat Ong terhadap sejarah sosial dan politik juga tak lepas dari perkembangan pemikiran sepanjang tahun 1960-an dan 1970-an, dan isu perang Vietnam serta peran petani di dalamnya menjadi bagian wacana world wide waktu itu. Di tingkat itulah, Ong menjadi bagian dari semangat dan pergulatan pemikiran masa itu.
“Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan. Walau tidak menular kemanusia atau zoonosis tapi perlu juga difahami kita juga bisa menjadi pembawa penyakit tersebut ke ternak melalui tangan dan udara yang kita bawa ke dalam lingkungan ternak”, demikian kata Bapak Antoni Sihombing yang menjadi Narasumber / pemantik dalam diskusi tersebut.
Belum lagi, Jawa pada abad ke-19, disesaki pula oleh berbagai pergolakan di tingkat desa. Dari sisi ini, perlu diuji lebih lanjut melalui riset bahwa perubahan sosial justru terjadi di perdesaan bukan di perkotaan. Desa tidaklah statis, atau perkotaan lebih dinamis dalam perkembangan masyarakat. Disertasi doktoral Ong tentang perubahan sosial di perdesaan menggugah siapa pun untuk membandingkan dengan wilayah luar Jawa, mengingat ekspansi modal dan kolonialisme di Nusantara tidak berlangsung seragam dan serentak sepanjang abad ke-19.
Keberhasilan pertanian organik bergantung pada beberapa faktor penting yang saling terkait. Pertama, kualitas tanah menjadi fondasi utama.
Kekuasaan, tanah, dan pajak, merupakan tiga faktor penting yang senantiasa hadir dalam kajian Ong tentang dunia perdesaan Jawa yang seolah tenang di permukaan, tetapi sesungguhnya punya potensi gejolak luar biasa di bawahnya. Ong melihat bahwa periksa di sini akar persoalan terjadinya pergolakan petani di perdesaan Jawa pada abad ke-19 haruslah dicari pada masalah pajak dan tanah.
Disamping itu, keluhan warga menjadi lengkap ketika baru-baru ini pihak dari Dinas Pertanian memberikan surat rekomendasi peralihan fungsi lahan menjadi lahan kurang produktif dan layak jadi penambangan. Ini menjadi persoalan besar yg dihadapi petani.
Ke-Indonesia-an yang dihadirkan Ong dalam setiap esainya menjadi petunjuk tentang pilihannya. Dia sangat memahami bahwa Indonesia sama penting dengan Belanda atau negeri lain dalam gerak sejarah peradaban. Ong berjasa menempatkan sejarah Indonesia sejajar dengan perkembangan sejarah negeri lain. Itu jelas disampaikan Achdian di hampir semua bagian buku ini. Ong sendiri menilai tidak ada perkembangan yang tunggal dalam sejarah. Fokus studi doktoral Ong tentang Madiun pada abad ke-19, misalnya, banyak mengungkap aspek menarik tentang apa yang terjadi di Jawa dan Eropa pada waktu yang sama.